Musyawarah Kampung Wendi Sahkan 38 KK Hasil Data SDGs

 

SORONG SELATAN, PAPUA BARAT- Setelah kurang lebih kurun waktu selama satu bulan pendataan Sustainable Development Goals  (SDGs)  2021 yang dilaksanakan awal bulan Mei lalu oleh pokja relawan pendataan Kampung  Wendi Distrik Sawit Kabupaten Sorong Selatan akhirnya menyelesaikan pendataan program tersebut  ditandai dengan Musyawarah Kampung (Muskam) dengan menetapkan 38 Kepala Keluarga (KK).

Kegiatan yang berlangsung di balai kampung Wendi Senin ( 14/6/2021) disaksikan langsung oleh masyarakat Kampung Wendi  dan dihadiri langsung oleh Tenaga Ahli (TA) P3MD kabupaten Sorong Selatan. Dari hasil pendataan SDGs Kampung Wendi  2021 Pokja relawan berhasil mendata 34 Kepala Keluarga (KK) dan 138 Jiwa.

 

Kepala Kampung Wendi, Ruland Krimadi saat membuka kegiatan Muskam SDGs tersebut mengatakan dengan telah dilaksanakan Muskam ini maka sudah secara langsung data penduduk kampung Wendi telah telah dinyatakan Valid dan Final terdata secara langsung di program SDGs 2021.

Ruland Krimadi, kembali mengingat meskipun data penduduk kampung Wendi tersebut  sudah dinyatakan Valid dan Final namun masih ada kemudahan data ini akan berubah dan akan perbarui setiap 6 bulan.

"Bagi masyarakat atau penduduk kampung Wendi yang belum memiliki nomor kartu keluarga dan nomor induk kependudukan dalam kartu tanda penduduk elektronik agar segera mengurus ke Dinas Capil Kabupaten Sorong Selatan," ujarnya.

Dikatakan Kepala Kampung Ruland Krimadi, untuk pendataan SDGs 2021 ini Pokja pendataan  melakukan secara  by name by address dari pintu ke pintu sehingga data SDGs ini sangatlah dibutuhkan. "SDGs kampung ini nantinya benar-benar bisa menjadi dasar data bagi Kampung yang valid, dalam kegiatan disegala bidang yakni bidang pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan dan pembinaan" jelas Ruland Krimadi.

Sementara itu, Dorce Asmuruf selaku tenaga ahli (TA) Progam Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat Desa  (P3MD) Sorong Selatan kembali mengingat kepada warga masyarakat kampung Wendi agar memperhatikan status alamat kependudukan. Sebab menurutnya, data pendukung suatu kampung sangat berpengaruh dalam indikator penilaian atau ukuran yang di gunakan dalam pembuatan berbagai program pembangunan baik secara nasional, daerah dan pembangunan di kampung.(BK)